Kalau di Semarang ada Lokalisasi Sunan Kuning, di Kendal ada Lokalisasi Gambilangu, di Jogja ada Lokalisasi Pasar Kembang, maka di Surabaya ada Lokalisasi Dolly, Dolli, Doli atau kadang oleh masyarakat setempat disebut Loklisasi Jarak.
In Semarang there are Localization named Sunan Kuning, in Kendal there are Gambilangu Localization, in Yogyakarta there are Localization Pasar Kembang, then there Localization Dolly, Dolli, Doli in Surabaya or sometimes called Loklisasi Distance by local people.
Sama seperti tempat-tempat lokalisasi pada umumnya, ternyata bisnis “lendir” ini sudah menjadi mata rantai yang saling mengait, saling mengait, dan saling membutuhkan. Tidak hanya melibatkan pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari, namun oknum aparat pemerintah mulai dari RT/RW, kelurahan hingga kecamatan pun menikmati hasil bisnis ini.
Like an ussual localization , this liquid business has become a mutual chain hook, hook each other and need each other. Not only involve commercial sex workers (PSKs) and pimps, but unscrupulous government officials ranging from RT / RW, any district to district enjoy the outcome of this business.
Bagi cewek-cewek PSK (Pekerja Seks Komersial) bisnis ini mampu membuat mereka meraup puluhan juta rupiah; begitu juga dengan mucikari. Bahkan mucikari yang merangkap berjualan bisa meraup keuntungan berlipat. Dalam sehari (jika kondisi ramai) setiap wisma bisa menghabiskan tiga krat bir.
For the girls PSKs (commercial sex workers) are able to make their businesses reap tens of millions of dollars, as well as the pimps. Even the pimps who are also selling can reap multiple benefits. Within a day (if crowded conditions) every homestead could spend three crates of beer.
Adapun aparat pemerintah bisa meraup uang dari sejumlah prosedur yang harus dipenuhi para mucikari. Di awal mendirikan wisma, misalnya, para mucikari harus membayar tarikan izin usaha per wisma. Uang ini dibayarkan kepada RT/RW setempat. Izin saja tidak cukup untuk melanggengkan bisnis ini. Setiap tahun para mucikari harus membayar lagi uang untuk pemutihan usaha, dan terutama apabila dialihkan ke orang lain/ ganti pemilik, belum termasuk tarikan-tarikan kecil seperti membayar semacam pengumuman berisi kesepakatan bersama antar-RW yang tertulis dalam kertas laminating. Juga, plakat-plakat yang ditempel di dinding seperti plakat bertulis ‘TNI dilarang masuk tempat ini’.
As government officials get money from a number of procedures that must be met by pimps. At the beginning of establishing the homestead, for example, the pimps have to pay the pull of a business license per homestead. This money is paid to the neighborhood local. Permission is not enough to sustain this business. Each year the pimps have to pay more money for legaly operations, and especially when change the owner, not including the bribe small paying like announcement contains the collective agreement between the-RW is written in the paper laminating. Also, placards taped to the wall as a plaque inscribed ‘TNI (Indonesian National Army) banned from this place’.
Setiap melewati pukul 23.00 WIB atau ketika alarm sudah dibunyikan, aktivitas wisma harus usai, termasuk karaoke. Bagi yang nekat meneruskan, harus siap-siap merogoh koceknya untuk uang kontrol kepada petugas keamanan. Sekali kedapatan menerima tamu di atas jam itu, harus membayar sejumlah uang sebagai uang kemananan. Itu pun dibayar setelah ada pengecekan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Each pass at 23:00 pm or when the alarm is sounded, the activity of the homestead must be completed, including karaoke. For those who dare to continue, must get ready to spend more money to security personnel. Once found to receive guests at the top of the hour, must pay more much money as security money. That was paid after the checking of identity cards (KTP).
Setali tiga uang. Memindah dolly ke lokasi lain (misalnya Keputih), bukanlah solusi yang tepat. Pasti akan terjadi penolakan oleh warga sekitar ‘dolly baru’ itu. Dan berarti pula pemkot telah terang-terangan melegalkan zina. Yang lebih berbahaya jika ternyata setelah dipindah akan ada 2 dolly, yaitu ‘dolly lama’ dan ‘dolly baru’.
Greetings, LonelyIndonesia
kira kira honor enya berapa untuk 1 ke clopan ,.?
mending dolly sekalian diwaralaba,,buka lapangan kerja banyak,,
asik asik
ILIKE DOLLY
kota pahlawan rek
ayo gus GS…
Kalau di bawah keluar bisa gk?
Gk tau mau blng apa yg psti jd lah sseorang perempuan,yg bs menghargai tubuh sndri,klo bs jgn begitu lg,ingat hdup di dunia cmn sekali lindugilah tubuhmu baik2,karna itu titippan dr allah utk menjaganya dgn baik..to,mbk2 dan tante2 smua,,from ella..
betul se x mbak…100000000%
hahahaha lebih enakan di area bandungan (semarang) 24jam non stop….. bohay”…
Wowwwwwwww